Setelah terjadinya peramp0kan sad!s di Perumahan Pulomas, Jakarta Timur yang menewaskan enam orang didalam rumah itu, peristiwa aneh juga mulai terjadi.
Didalam rumah elegan yang bergaya minimalis itu, pihak kepolisian berusaha untuk membersihkan barang-barang yang ada didalam rumah.
Peristiwa yang sempat menghebohkan para petugas kepolisian yaitu saat meja yang ada dirumah itu yang begitu susah untuk dipindahkan.
Dilansir dari laman Tribunnews.com, dari tayangan acara SILET RCTI, sebanyak 10 petugas kepolisian yang tengah berada didalam rumah berupaya untuk mengangkat meja yang ada dirumah itu, namun tidak bisa juga untuk dipindahkan.
Diterangkan Kapolsek Pademangan, Kompol Andi Baso Rahman awalnya tidak terangkatnya meja diduga lantaran banyak barang-barang yang ada didalam meja itu.
Meja pun tak jadi dipindahkan. Peristiwa aneh kembali terjadi, pada akhirnya meja itu dapat dipindahkan setelah pihak keluarga mengadakan tahlilan.
Tidak oleh 10 orang lagi, namun cuma tiga orang yang memindahkan meja itu serta bahkan didalam meja ternyata tak berisi barang-barang.
“Satu meja itu mau diangkat oleh 10 orang, pernah tidak bisa terangkat. Namun sesudah dilaksanakan tahlilan di situ, kemarin hanya tiga orang yang ngangkat, bisa. ”
Memang kalau lain-lain sih gak ada, lantaran belum saya tanyakan anggota. Tapi yang saya terima terakhir dari beberapa tukang penyampaiannya juga begitu.
“Tapi saya sampaikan mungkin barang-barangnya berat. Tapi tak ada yang dikeluarkan juga sesudah tahlilan itu. ”
Sesaat putri almarhum Dodi Triono yang masih selamat, Zanette Kalila Azaria juga tidak mau menempati kembali rumah itu.
Anet, panggilannya bahkan memohon pertolongan dari pihak kepolisian saat akan masuk rumahnya itu, supaya bisa didampingi. Dijelaskan Andi, Anet telah ingin bersekolah kembali, hingga bermaksud akan mengambil baju yang ada di rumahnya serta meminta pendampingan.
“Anet sudah mulai pengen sekolah kembali. Kemarin menghubungi kami untuk menolong mengambilkan baju sekolahnya. Kemarin dari menteri sosial akan membantu. Lalu menteri pendidikan juga akan membantu. ”
Psikolog, Bunda Romi menyampaikan kalau Anet membutuhkan pendampingan, apalagi dengan keterbatasan yang dimiliki oleh Anet.
“Orang yang ditinggalkan salah satunya anak butuh pendampingan. Terlebih dengan terbatasnya anak ini. Akan susah bagi dia sedalam apa perasaan, luka atau trauma yang dihadapi terhadap kondisi yang terjadi. Meskipun kita berupaya mendapatkan informasi itu, bila tiap kali di tanyakan terus menerus itu tak baik. Karena anak itu akan buka atau mengingat lukanya kembali. ”
Sementara itu ketua RT setempat menyampaikan bila rumah itu sementara ditempati oleh keluarga.
“Ada keluarga yang tempati sementara untuk jaga malem saja. Ya mungkin saja dari staf-stafnya. ”
0 komentar:
Posting Komentar