Bila resepsi pernikahan umumnya diadakan di aula gedung mewah dengan makanan hotel bintang lima, atau mungkin menyelenggarakan pesta sederhana dirumah, pasangan ini tidak sama dari kebanyakan orang.
Sepasang muda-mudi ini malah menyelenggarakan pernikahannya di Sungai Ciliwung. Hal semacam ini mereka lakukan untuk memberikan inspirasi banyak orang supaya melindungi kelestarian sungai di Indonesia, terutama Ciliwung.
" Kami sudah menunjukkan cinta kami pada bahasa, budaya, saat ini kita mesti mulai untuk tunjukkan kasih kita untuk lingkungan, " kata sang mempelai pria, Novanto Rahman, seperti diambil dari Reuters.
Mempelai wanitanya sendiri adalah Sandra Fidelia Novianti, relawan untuk Komunitas Ciliwung Depok yang meluncurkan program bersih-bersih dengan pemerintah daerah pada tahun 2015.
Pasangan ini menyelenggarakan ijab kabul mereka diatas perahu karet yang sudah dihias dengan bunga-bunga serta mendayung menyusuri Sungai Ciliwung pada 18 Desember 2016 lalu, sesuatu yang sebelumnya mustahil dilakukan lantaran tumpukan sampah di sungai.
Sungai Ciliwung yang mempunyai panjang dari 100 kilometer dari sumbernya di Jawa Barat ke Jakarta, miliki peran utama dalam kehidupan ibu Kota kita mulai sejak era ke-17.
Walau kwalitas airnya begitu jelek, orang-orang kurang mampu yang tinggal di bantaran sungai sudah memakai air sungai untuk membersihkan baju serta mandi.
Sungai ini dapat menjadi tempat pembuangan sampah serta karena itu nyaris tak dapat mengalir ke Teluk Jakarta. Sungai itu juga memberi kontribusi pada banjir di dataran Jakarta, yang tanahnya sudah turun sebanyak 4 meter sepanjang tiga dekade terakhir.
Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah merelokasi sebagian pemukiman ilegal di sepanjang bantaran sungai itu, sebagai usaha untuk memungkinkan sungai bebas dari sampah serta dapat mengalir dengan lancar.
Walau sudah berlangsung penurunan jumlah sampah di permukaan Ciliwung, seorang penggiat lingkungan menyampaikan, dibutuhkan penegakan hukum yang lebih baik untuk tingkatkan kualitas air sungai.
" Walau bukti menunjukkan sebagian perusahaan sudah membuang limbah ke sungai, perusahaan-perusahaan ini masih bisa meneruskan operasi mereka, " kata Dwi Sawung dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)
Sepasang muda-mudi ini malah menyelenggarakan pernikahannya di Sungai Ciliwung. Hal semacam ini mereka lakukan untuk memberikan inspirasi banyak orang supaya melindungi kelestarian sungai di Indonesia, terutama Ciliwung.
" Kami sudah menunjukkan cinta kami pada bahasa, budaya, saat ini kita mesti mulai untuk tunjukkan kasih kita untuk lingkungan, " kata sang mempelai pria, Novanto Rahman, seperti diambil dari Reuters.Mempelai wanitanya sendiri adalah Sandra Fidelia Novianti, relawan untuk Komunitas Ciliwung Depok yang meluncurkan program bersih-bersih dengan pemerintah daerah pada tahun 2015.
Pasangan ini menyelenggarakan ijab kabul mereka diatas perahu karet yang sudah dihias dengan bunga-bunga serta mendayung menyusuri Sungai Ciliwung pada 18 Desember 2016 lalu, sesuatu yang sebelumnya mustahil dilakukan lantaran tumpukan sampah di sungai.
Sungai Ciliwung yang mempunyai panjang dari 100 kilometer dari sumbernya di Jawa Barat ke Jakarta, miliki peran utama dalam kehidupan ibu Kota kita mulai sejak era ke-17.
Walau kwalitas airnya begitu jelek, orang-orang kurang mampu yang tinggal di bantaran sungai sudah memakai air sungai untuk membersihkan baju serta mandi.
Sungai ini dapat menjadi tempat pembuangan sampah serta karena itu nyaris tak dapat mengalir ke Teluk Jakarta. Sungai itu juga memberi kontribusi pada banjir di dataran Jakarta, yang tanahnya sudah turun sebanyak 4 meter sepanjang tiga dekade terakhir.
Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah merelokasi sebagian pemukiman ilegal di sepanjang bantaran sungai itu, sebagai usaha untuk memungkinkan sungai bebas dari sampah serta dapat mengalir dengan lancar.
Walau sudah berlangsung penurunan jumlah sampah di permukaan Ciliwung, seorang penggiat lingkungan menyampaikan, dibutuhkan penegakan hukum yang lebih baik untuk tingkatkan kualitas air sungai.
" Walau bukti menunjukkan sebagian perusahaan sudah membuang limbah ke sungai, perusahaan-perusahaan ini masih bisa meneruskan operasi mereka, " kata Dwi Sawung dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)
0 komentar:
Posting Komentar