Di Masjid Abdulloh kompleks Permata Jingga ini, jamaah sholat lima waktunya minimal 4-5 shaf (sekitaran 50-70 orang). Sesudah sholat subuh, ada kajian dari sebagian ustadz yang bergilir sesuai sama topik harian. Umumnya kajian juga dikerjakan sesudah sholat maghrib.
Yang menarik, biasanya sesudah kajian sholat subuh, jemaah tak segera pulang namun ada acara makan berbarengan, baik menu makanan ringan enteng, sebatas ngopi berbarengan atau bahkan juga makan besar menu kambing gule! Ini berjalan sehari-hari (terkecuali senin-kamis). Dana makan darimana? dari jamaah sendiri yg bergiliran menyumbang makanan. Bukanlah digilir setiap jamaah, namun jamaah dengan suka-rela menyumbangkan beberapa makanan tsb. Bahkan juga untuk menyumbang makanan usai subuh, ada
antriannya lantaran karena sangat banyak yg menginginkan menyumbang. Berarti semuanya jamaah sama-sama berebut memberi yg paling baik untuk tetangga-tetangganya.
Umumnya usai sholat jumat, warga yg dikoordinir mas Teguh Satriyo senantiasa membagi-bagikan nasi bungkus pada jemaah yang datang dari luar kompleks ini.
Kebersamaan berikut yg bikin warganya guyub, yang bikin persaudaraan antar tetangga begitu kuat. Serta bahkan juga apabila ada tetangga yg tidak datang sholat berjamaah lima saat dalam sekian hari, kami sama-sama ajukan pertanyaan, kemanakah beliau? apakah sakit atau tengah ada masalah yg begitu penting sampai tak pernah datang ke masjid?
Ohya di Permata Jingga ini ada 2 masjid, serta keduanya mempunyai tipikal sama : keduanya sama banyak jamaahnya serta keduanya sama guyub. Serta keduanya sama nyaris tiap-tiap usai subuh ada acara makan-makan berbarengan :)
Moto kami di sini : Bekerja itu cuma selingan, untuk menanti datangnya saat sholat...
https :// www. facebook. com/donny. kris. puriyono/posts/10207415987930606
Yang menarik, biasanya sesudah kajian sholat subuh, jemaah tak segera pulang namun ada acara makan berbarengan, baik menu makanan ringan enteng, sebatas ngopi berbarengan atau bahkan juga makan besar menu kambing gule! Ini berjalan sehari-hari (terkecuali senin-kamis). Dana makan darimana? dari jamaah sendiri yg bergiliran menyumbang makanan. Bukanlah digilir setiap jamaah, namun jamaah dengan suka-rela menyumbangkan beberapa makanan tsb. Bahkan juga untuk menyumbang makanan usai subuh, ada
antriannya lantaran karena sangat banyak yg menginginkan menyumbang. Berarti semuanya jamaah sama-sama berebut memberi yg paling baik untuk tetangga-tetangganya.
Umumnya usai sholat jumat, warga yg dikoordinir mas Teguh Satriyo senantiasa membagi-bagikan nasi bungkus pada jemaah yang datang dari luar kompleks ini.
Kebersamaan berikut yg bikin warganya guyub, yang bikin persaudaraan antar tetangga begitu kuat. Serta bahkan juga apabila ada tetangga yg tidak datang sholat berjamaah lima saat dalam sekian hari, kami sama-sama ajukan pertanyaan, kemanakah beliau? apakah sakit atau tengah ada masalah yg begitu penting sampai tak pernah datang ke masjid?
Ohya di Permata Jingga ini ada 2 masjid, serta keduanya mempunyai tipikal sama : keduanya sama banyak jamaahnya serta keduanya sama guyub. Serta keduanya sama nyaris tiap-tiap usai subuh ada acara makan-makan berbarengan :)
Moto kami di sini : Bekerja itu cuma selingan, untuk menanti datangnya saat sholat...
https :// www. facebook. com/donny. kris. puriyono/posts/10207415987930606
0 komentar:
Posting Komentar