Minggu, 06 November 2016

SUBHANALLAH...!!! TOLONG BANTU Doakan Orang Tua Kami Yang Wafat Pada Saat Membela Islam 4 November, BANTU SHARE YA....

doakan

Demonstrasi besar-besaran tempo hari yang dilakukan oleh massa dari orang-orang muslim di Indonesia diwarnai dengan kericuhan, serta pada akhirnya satu korban yakni seseorang �Orang Tua� yang meninggal dunia lantaran tebakan gas air mata yang dikerjakan Polri di depan Istana, sungguh kami menyayangkan sikap Polri yg tidak memerhatikan beberapa demonstran yang banyak di ikuti oleh beberapa ulama serta orangtua.

Kami seluruh pengurus Nusatimes. com ikut berduka cita atas wafatnya orangtua kami M. Syahrie bin Umar yang tutup umur pada usia 65 th. ketika membela Agamanya di depan Istana Presiden RI.

Tersebut kami kutip satu tulisan dari fans page Genarasi Pemuda Islam di media sosial Facebook.

PAK OYE YANG SAYA KENAL

Matahari belum demikian tinggi, saat saya menyusuri jalan sempit paving blok perumahan Binong Permai blok F14 No 24. 51 mtr. sebelumnya tiba di Mushola Bina Ihsani, lantunan kalimat Thoyyibah mengumandang. Diselingi nada gemuruh Takbir yg bergema sekian kali. Saya bergegas berwudhu. Jenazah M. Syahrie bin Umar sebentar lagi disholatkan.

�Saudara2 sekalian, hari ini kita bakal menyolatkan jenazah seseorang Mujahid. Kita meyakini, almarhum ini mati syahid�� nada orang yg mewakili keluarga almarhum ini tercekat. Terdengar ia sesegukan. Kata2nya sesaat berhenti. Ia tidak mampu melanjutkan. Situasi demikian haru menyelimuti hati beberapa jama�ah yg penuhi sampai shaf belakang Musholla Bina Ihsani.

�Saudara2 kita jadi saksi, orang yang ada dihadapan kita ini mati Syahid. Lantaran ia mati dalam membela Agama, membela Al Qur�an�! Lanjut si pembuka prosesi sholat jenazah itu lantang.
�Allahu Akbar�, Allahu Akbar�.! � Berulang-kali Takbir berkumandung menyongsong kalimat si pembawa acara.

Saat sholat diawali, yang diimami uUstadz Sulaiman, isak tangis beberapa jama�ah juga pecah� Mereka haru menemani kepergian Mujahid gagah itu.

Saya mengetahui Asy Syahid. Simpel, periang, ramah serta sangat semangat. Di Musholla Bina Ihsani ia di kenal sebagai dedengkotnya. Karena sangat rajin membina golongan ibu serta remaja. Almarhum yg sehari2 disapa Pak Oye itu, sangat semangat memfasilitasi tiap-tiap aktivitas dakwah, beberapa kader dakwah.

�Ibu2 janganlah lupa ya, dukung pak Sultoni, � katanya semangat dihadapan ibu2 yg sukses dikumpulkannya di musholla Bina Ihsani, saat saya berkampanye.

51 mtr. sesudah saya beranjak dari makamnya, saya msh saja tidak mampu menahan sesegukan isak tangis saya. Haru, bangga serta bercampur malu. Saya yang lebih muda dari almarhum, mengapa tidak berani ada di barisan depan waktu Tindakan Bela Islam 4 November 2016? Saya ini kan lebih muda? Tidak menderita penyakit seperti beliau? Lebih fresh, lebih sehat, lebih lincah? Namun mengapa almarhum yang tambah lebih tua, berpenyakit asma, lebih sepuh, malah lebih gagah semangat jihadnya membela kemuliaan Al Qur�an?

Saya tercenung. Air mata saya berjatuhan, tidak mampu saya tahan.

SELAMAT JALAN WAHAI MUJAHIDKU NAN PERKASA..!

ENGKAU MEMANG CUMA SIMPATISAN DAKWAH, TAPI SEMANGAT JIHADMU SUNGGUH AMAT MILITAN..!

Penulis Belum Di ketahui

Dishare oleh :

Haddad Assyarkhan/Adi Supriadi
Twitter : @assyarkhan

Usai cuplikan dari Nusatimes. com, sebagian tulisan kami menghilangkan untuk kenyaman pembaca.

Mudah-mudahan tulisan ini bisa jadi satu pelajaran untuk Orang-orang serta Polri untuk lebih lagi memerhatikan beberapa pendemo yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang. Serta kami harap semuanya, Polri mesti menjawab tindakan unjuk rasa tempo hari dengan cepat, supaya semuanya orang-orang dapat tenang serta akan tidak ada lagi nyawa yang dikorbankan untuk tuntutan untuk mengadili Ahok atas penistaan Agama yang dia kerjakan. (ns)

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim!
SUBHANALLAH...!!! TOLONG BANTU Doakan Orang Tua Kami Yang Wafat Pada Saat Membela Islam 4 November, BANTU SHARE YA.... Rating: 4.5 Diposkan Oleh:

0 komentar:

Posting Komentar

loading...

Popular Posts

Arsip Blog