Aksi bela Islam jilid tiga, atau yang di kenal dengan dua satu dua, sudah berlalu. Peristiwa itu mencatat sejarah emas golongan muslimin di Indonesia. Tindakan dua satu dua, selain mencatat rekor sebagai demonstrasi damai paling besar sedunia, juga menyisipkan narasi unik sekalian mengharukan.
Ratusan santri asal Ciamis, nekat lakukan tindakan jalan kaki ke Jakarta. Tindakan ini di ambil sesudah polisi mengintimidasi pemilik bus yang akan mengangkut mereka.
Tindakan ini dimotori oleh KH. Nonop Hanafi, dari pesantren Miftahul Huda 2. Satu diantara pesantren yang terletak di Bayasari, kecamatan Jatinagara, Ciamis.
Inspirasi itu muncul saat GNPF MUI menginformasikan rencana aksi bela islam jilid tiga. Sayangnya, rencana GNPF itu dihadapi dengan beragam reaksi negatif. Dihembuskan gosip ada usaha makar, dalam tindakan bela Islam itu.
Polisi melarang tindakan dilakukan di bundaran HI serta menyatakan siap menindak tegas bila massa tetap nekat. Tak cukup itu, polisi juga secara resmi mengintidasi penyelenggara jasa angkutan yang akan mengangkut massa ke Jakarta.
Rintangan serta halangan itu tidak dapat memadamkan ghirah keislaman para santri.
Tekanan demi tekanan itu tidak dapat menyurutkan langkah untuk menyongsong seruan bela Al-Quran. Sampai pada akhirnya lahirlah ide untuk menghadiri tindakan bela Islam tiga dengan jalan kaki.
[YES MUSLIM]
Berikut videonya :
Ratusan santri asal Ciamis, nekat lakukan tindakan jalan kaki ke Jakarta. Tindakan ini di ambil sesudah polisi mengintimidasi pemilik bus yang akan mengangkut mereka.
Tindakan ini dimotori oleh KH. Nonop Hanafi, dari pesantren Miftahul Huda 2. Satu diantara pesantren yang terletak di Bayasari, kecamatan Jatinagara, Ciamis.
Inspirasi itu muncul saat GNPF MUI menginformasikan rencana aksi bela islam jilid tiga. Sayangnya, rencana GNPF itu dihadapi dengan beragam reaksi negatif. Dihembuskan gosip ada usaha makar, dalam tindakan bela Islam itu.
Polisi melarang tindakan dilakukan di bundaran HI serta menyatakan siap menindak tegas bila massa tetap nekat. Tak cukup itu, polisi juga secara resmi mengintidasi penyelenggara jasa angkutan yang akan mengangkut massa ke Jakarta.
Rintangan serta halangan itu tidak dapat memadamkan ghirah keislaman para santri.
Tekanan demi tekanan itu tidak dapat menyurutkan langkah untuk menyongsong seruan bela Al-Quran. Sampai pada akhirnya lahirlah ide untuk menghadiri tindakan bela Islam tiga dengan jalan kaki.
[YES MUSLIM]
Berikut videonya :
0 komentar:
Posting Komentar